Rabu, 17 September 2014

batik madura

Sejarah batik Madura


 

Sejarah batik Madura telah ada sejak zaman kerajaan. Kain batik Madura mulai dikenal masyarakat luas pada sekitar abad ke-XVI. Tokoh penting yang memperkenalkan kain batik ke Madura adalah Adipati Sumenep, Arya Wiraraja, yang merupakan teman dekat Raden Wijaya, pendiri kerajaan Majapahit.

 


Motif batik madura cenderung dipengaruhi oleh budaya asing dari Tiongkok, dengan ciri khasnya warna cerah yang terdapat     pada setiap corak maupun motif dari batik Madura dan terdapat banyaknya garis yang terpampang dalam satu desainnya .Setiap desain motif memiliki arti dan cerita masing -masing yang menggambarkan keseharian rakyat Madura.


 

Ragam batiknya banyak diambil dari motif tumbuhan, binatang serta kombinasi motif sesuai selera pengrajinnya. Untuk ciri khas batik Madura daerah pesisiran dengan ciri khas warna dan motif yang berani (pengaruh budaya luar, dan cendurung masyaraktnya yang terbuka. red), sedangkan ciri khas batik Madura pedalaman cenderung berciri khas dengan corak klasik dan dengan warna yang redup (soft).
 



Motif batik Madura memiliki ciri khas tersendiri yang tidak dimiliki oleh batik dari daerah lain. Ciri khas batik madura yang sangat mudah dikenali adalah adanya warna merah pada motif bunga, tangkai atau daun. 

 

Beberapa kalangan menilai, ada kesamaan motif kain batik Madura dengan batik Jogjakarta. Adanya kesamaan motif batik Madura dan Jogjakarta karena ada hubungan keluarga antara raja-raja Mataram dengan para pembesar kerajaan di Madura. Kerajaan Bangkalan pada zaman raja Cakraningrat I adalah bawaan Kesultanan Mataram yang dipimpin Sultan Agung.



 

Jarak tempuh Jakarta-Madura dengan mobil: 922 km
Jarak tempuh dengan pesawat terbang: 1jam 30mnit

Sebagai bentuk seni budaya, batik tulis Madura banyak diminati dan populer dengan konsumen baik lokal dan internasional. Motif batik tulis Madura memiliki keunikan sendiri untuk konsumen serta warna-warna yang terkesan berani. Gaya dan berbagai motif unik dan bebas. 

 


 



Kebanyakan orang mengenal batik tulis Madura dengan karakter yang kuat, yang dicirikan oleh bebas, dengan warna yang berani (merah, kuning, hijau muda). Tapi jarang yang mengetahui bahwa batik Madura mungkin telah lebih dari seribu motif dan paling terkemuka di pasar batik di indonesia maupun mancanegara.

Sejarah mencatat produsen batik Madura yang cukup terkenal. Apa yang membuatnya menjadi seperti itu, mungkin karena kedua komoditas tersebut merupakan bagian integral dari tradisi masyarakat mereka sendiri.






Di Pulau Madura sendiri sudah sejak lama dikenal sejumlah sentra kerajinan batik. Misalnya di Kabupaten Pamekasan, sejak zaman dulu banyak perajin dan pengusaha batik bermukin dan mengembangkan usaha batiknya di wilayah tersebut. Sampai saat ini Kabupaten Pamekasan dikenal sebagai salah satu sentra industri kerajinan Batik di Pulau Madura. Karena, dibandingkan dengan kabupaten-kabupten lain di Pulau Madura, Kabupaten Pamekasan inilah yang paling banyak dihuni para perajin dan pengusaha batik.




















Tradisi mengenai kain batik yang tertanam cukup kuat di kalangan masyarakat Madura telah membuat budaya membatik dan memakai kain batik terpelihara dengan baik di kalangan mereka. Bahkan ketika kain batik belum sepopuler seperti dewasa ini, masyarakat Madura tetap memproduksi dan mengenakan pakaian batik, karena batik merupakan bagian dari adat dan budaya mereka sehari-hari.

Kini ketika kain batik sudah begitu populer dan memasyarakat, para perajin dan pengusaha batik di Pulau Madura semakin bergairah dalam memprodusi kain batik.

 

Adapun sentra-sentra batik Madura antara lain sentra batik tulis Tanjung Bumi di Bangkalan, sentra batik tulis Banyumas Klampar, Pamekasan, dan sentra batik tulis Pekandangan Sumenep, sifat pribadi produksinya dilakukan di unit

Kebanyakan sentra batik madura merupakan usaha kecil menengah yang dikerjakan di rumah-rumah. Kegiatan membatik merupakan kegiatan mengisi waktu luang bagi ibu-ibu di sana. Pengusaha batik Madura masih mempertahankan produksi tradisional, yang ditulis dan diolah dengan cara tradisional.


Batik gentong Madura


Seperti halnya batik pesisir,batik Madura  memiliki warna khas biru,dan warna-warna berani seperti merah ,hijau dan ungu.Motif batiknya terinspirasi dari laut,seperti kapal laut misalnya.

Batik gentong banyak terdapat di daerah Bangkalan,Tanjung Bumi,Madura.

 


Proses pembuatan batik gentong adalah sebagai berikut :

Langkah awal adalah menyiapkan kain yang akan dibatik.Kain ini kemudian diberi minyak khusus yang dibuat dari buah camplong bernama minyak dempel.Caranya adalah dengan mencelup kain dalam minyak dan menjemurnya tiga kali sehari selama dua minggu. 
Tujuannya adalah agar gerakan pengrajin batik melukis diatas kain mejadi lebih halus dan serat kain menjadi lebih rapat.Setelah itu,barulah dilakukan proses menggambar motif awal batik diatas kain.

Untuk proses perendaman warna,dilakukan dengan merendam kain pada gentong yang ditempatkan di suatu ruang yang kedap cahaya. Gentong dipakai untuk merendam kain batik berbahan pewarna alami, seperti kulit mengkudu, buah jelawe, kulit pohon jati, kayu jambal, tawas, dan jirek.



Pengrajin batik akan mencelup-celupkan kain batik dalam gentong,mendiamkannya selama 24 jam,lalu mengulang mencelup-celupkannya lagi.Hal ini dilakukan selama enam bulan sampai satu tahun.Hal inilah yang menyebabkan harga kain batik Gentongan mencapai dua hingga lima juta rupiah perpotongnya.Dibutuhkan dedikasi yang tinggi untuk membuatnya.
Ada yang menarik sekali dari batik Gentongan yang tidak terdapat pada kain batik dari daerah manapun juga,yaitu bahwa jenis batik ini dilukis pada kedua sisi kain,bagian sisi luar dan dalam.Tehnik pewarnaannya dengan menggunakan malam sengaja dibuat tidak menutup sempurna sehingga membentuk retakan-retakan alami yang indah.






















Motif dan corak batik Madura



































































Batik Madura dalam balutan busana dan aksesoris












































Cantik bukan...batik Madura yang tampil dengan warna beraneka ragam memaparkan keindahannya melalui tangan terampil pembatik handal.

Kagum akan budaya bangsa adalah ciri dari kecintaan kita akan bangsa dan negara.

Terimakasih untuk para narasumber yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu,selain hanya mari bersama kita lestarikan batik sebagai budaya bangsa yang bernilai tinggi.

Sampai bertemu di blog lainnya dan tentunya masih di batik cantik warisan bangsa.

Salam hangat,

Dave Tjoa

KUNJUNGI BLOG BERJUALAN BATIK LAWAS KAMI DI: batikantikbatiklawas.blogspot.com


















3 komentar:

  1. sejarah batik madura kalau ditelusuri mungkin lebih unik lagi, dan masih banyak hal-hal yang harus dilestarikan.

    BalasHapus
  2. Bagus sekali blog ini, info2 nya padat dan menarik ....

    BalasHapus
  3. Terimakasih ilmunyaa... Sangat membantu untuk proses penyusunan saya bersama tim untuk membuat buku tentang Batik Madura. Saya ingin mengulik lebih dalam tentang sejarah masuknya batik ke Madura. Mungkin jika sampeyan memiliki referensi mengenai hal tersebut, boleh saya diinformasikan nggih ^^ Terimakasih banyak, semoga sukses selalu ^^

    BalasHapus