Bertempat di garis pantai utara pulau Jaw,Pekalongan sudah mejadi daya tarik para pembatik dari zaman Belanda.
Jarak tempuh dari Jakarta-Pekalongan: 383 km
Menengok sejarah panjang batik Pekalongan
Sejarah batik Pekalongan ini sebenarnya telah dimulai sejak pasca konflik dan peperangan yang ada dilingkungan kerajaan mataram. Peperangan melawan kolonial Belanda dan perpecahan di lingkungan keraton memang kerap kali terjadi.
Kondisi inilah yang akhirnya memaksa sebagian keluarga keraton untuk mengungsi ke daerah lain dan sebagian melarikan diri ke kota Pekalongan. Keluarga keraton yang sudah mempunyai ketrampilan membatik inilah yang akhirnya mengembangkan ketrampilannya membatik di Pekalongan tempat mereka mengungsi.
Di kota Pekalongan akhirnya tumbuh pesat dan terus dikembangkan oleh masyarakat sekitar hingga menjadi sumber mata pencaharian.
Keunggulan batik Pekalongan
Batik Pekalongan mempunyai ciri khas yang unik yaitu tampilannya yang penuh warna dan menarik sehingga banyak masyarakat yang cenderung memilih batik Pekalongan. Dengan warna yang berani, batik Pekalongan cocok untuk segala warna kulit, baik yang berkulit putih maupun hitam.
Keunggulan lain dari batik Pekalongan selain batik katun adalah membatik diatas kain sutra. Kemewahan dan keanggunan warnanya
menjadi ciri khas tersendiri batik
Pekalongan. Selain itu para pengrajin batik Pekalongan selalu mengikuti perkembangan jaman
tidak monoton dan terkesan kuno.
Paduan antara warna, kemewahan kain,
dan kreativitas serta kejelian para pengrajin membuat batik Pekalongan
menjadi sesuatu yang istimewa bagi masyarakat dan bagi Indonesia.
Sekelumit sejarah lawas pembatik Pekalongan
Pada masa Belanda masih bermukim di negara kita,ada beberapa pembatik keturunan Belanda yang cukup terkenal akan hasil karyanya yaitu L.Metzelaar dan Elisa van Zuylen
Detail yang terkandung didalamnya banyak menampilkan artikel seperti pohon bunga,buket bunga,burung bangau,burung kecil,kupu-kupu dan detail lokal lainnya.Warnanya pun cenderung terang cerah sesuai dengan cita rasa eropa.
L.Metzelaar selain batik bernuansa bunga juga dikenal dengan karyanya yang bertemakan dongeng eropa seperti si tudung merah (red riding hood),cinderella,sleeping beauty,hansel & gretel
L.Metzelaar Red Riding Hood circa.1910-1940
L.Metzelaar Hansel & Gretel circa.1910-1940
Elisa van Zuylen dalam karya-karyanya banyak didominasidengan tanaman bunga/buketan bunga (rangkaian bunga memanjang)dengan beragam jenis seperti mawar,lili,airis.daffodil,anggrek dan melati
E.v.Zuylen buketan bunga circa.1915
E.v.Zuylen burung merak circa.1910
tanda tangan diatas kain sebagai identitas
Maestro batik Pekalongan lainnya adalah peranakan Tionghoa yaitu Oey Soe Tjoen,Phoa Tjong Ling,The Tie Sit yang hasil karyanya banyak diminati berbagai kalangan
Jenis dari bunga dan artikel lainnya sebenarnya tidak jauh berbeda dengan peranakan Belanda,hanya pada batik peranakan Tionghoa lebih banyak dijumpai bunga seruni yang mempunyai arti keanggunan dan kesejahteraan di usia senja,burung hong yang artinya ratu dari segala burung yang menampilkan keanggunan,kelembutan dan sifat yin.Bahkan di Jawa sendiripun pada masa silam motif ini dianggap sebagai penolak bala.Ikan yang melambangkan kemakmuran berlimpah dan lainnya.
Batik peranakan Tionghoa lebih sarat akan makna dan arti,tidak lain karena kepercayaan,tradisi dan cerita leluhur mereka turun temurun dan itu semua dituangkan dalam batik peranakan.Bagi mereka yang penting adalah mengharapkan yang terbaik bagi si pemakai.
batik pagi sore biasa digunakan untuk 2 waktu yang berbeda dalam 1 hari circa 1930
ciri khas dari identitas batik Oey Soe Tjoen
batik karya The Tie Siet circa 1930-1940
batik karya Phoa Tjong Ling circa 1930-1945
Masih ada sederet nama lainnya yang tidak bisa dirinci satu persatu seperti Lie Boen Ien,Na Swan Hien dan lainnya yang hasil karyanya juga menarik.
Daerah Pekalongan yang terkenal dengan batik peranakan halus dan rumit berada di daerah Kedungwuni,sampai sekarang generasi Oey Soe Tjoen masih mempertahankan tradisi membatik yang diwariskan dari leluhur mereka.
Arti dan makna dari torehan kain lawas Peranakan
1. Bunga
Bunga dikaitkan dengan kebahagiaan,keceriaan,kecantikan,kelembutan dan kemurnian.Pada kain batik biasanya berbagai bunga dirangkai menjadi satu seperti buket bunga.Maka dari itu jenis ini sering disebut kain buketan,khususnya pekalongan di masa lampau (biasanya kain sarung atau kain panjang pagi/sore)
motif buketan pada kain 3 negri tjoa solo
buketan bunga divariasi dengan motif sidamukti,kain 3 negri tjoa solo
Selain Pekalongan
dan daerah pesisir jawa,sebagian jawa tengah seperti Solo juga
menggunakan pola buketan bunga seperti contoh kain 3 negri diatas.
Bunga buketan
lebih di pengaruhi oleh pembatik keturunan Belanda dan Tionghoa.Tidak
selalu bentuk bunga itu dalam rangkaian buket,contoh lain adalah bunga
rambat/tebar tabur.
2.Hewan
Hewan pada batik
disebut alas-alasan ,mungkin berasal dari kata Jawa alas = hutan.Jadi
batik tersebut menceriterakan kehidupan hewan di hutan.
batik alas-alasan
batik alas-alasan
Tapi hewan yang pada umumnya banyak sekali digunakan /dijumpai dalam batik adalah unggas, seperti burung,ayam atau angsa.
Pada batik
pesisiran peranakan Tionghoa burung yang sering digunakan adalah bururng
hong (phoenix) yang melambangkan keanggunan,kecantikan,wibawa wanita
dan lembut.Biasanya bisa dilihat dari buntutnya yang meliuk-liuk dan
kepala dengan berbagai pose.Burung ini pun melambangkan ratu dari segala
unggas dalam mitos cerita Tiongkok dan menjadi lambang pengantin
perempuan yang menemani sang naga yaitu pria dalam tradisi perniakahan
Tionghoa.
contoh gambar burung hong:
Selain
phoenix,burung bango,merak dan ayam menjadi pilihan pembatik pesisir
jawa, pada khususnya kalau dilihat dari motif batiknya burung yang
dilukiskan hanya 1 jenis sja disertai dengan hiasan bunga,pohon dan
lainnya.
Selain batik
pesisir,batik 3 negri Solo buatan keluarga Tjo sangat kreatif
menggunakan berbagai jenis unggas dan tidak hanya 1 macam saja.Sehingga
tercipalah alas-alasan hewan unggas beragam
dalam 1 kain
terdapat bermacam burung dan unggas yang digunakan seperti
walet,angsa,walet bebek,itik,elang,jalak,merak,nuri,bango dan
phoenix.Beberapa burung mempunyai arti seperti:
walet,burung gereja/gelatik beberapa burung kategori kecil diartikan sukacita,gembira dan bahagia yang datang/menandakan musim semi telah tiba.
Pada posisi burung tersebut menukik menandakan datangnya kebahagiaan
apabila pada
posisi nengadah keatas biasanya pada masa duka.
bango significant dengan umur panjang,kekayaan dan bijaksana dalam mitos Tionghoa.Ini pun bisa anda lihat apabila anda mengunjungi istana kota terlarang/forbiden city,tian an men square di Beijing,anda bsa melihat figur bangau berada di depan beberapa serambi dari istana dan area tempat duduk raja. Bangau juga di pakai pada masa duka karena bangau dianggap sebagai kendaraan bagi sang arwah menuju nirwana sama halnya dengan lembu pada agama Hindu.
Selain unggas
masih terdapat bberapa binatang lain seperti kijang,ikan,hewan laut
seperti udang,kepiting,harimau,kelinci,kancil,kerbau
contoh diatas
adalah segelintir dari arti dan makna yang ditorehkan pada sebidang
kain.Pengerjaan yang sangat detail adalah keahlian mereka pada zaman
itu.Kreativitas yang luas dan warna yang beragam menjadikan batik-batik
tersebut indah dan menakjubkan.
Batik buketan Pekalongan
Karena pada umumnya pengguna kain panjang adalah kaum hawa,maka tidak lah heran jika kain didominasi dengan motif bunga.Buketan seperti telah diulas diatas adalah rangkaian bunga alias "bouqet",dan bunga yang dipadukan pun selalu beragam dan tidak hanya 1 jenis saja.
perhatikan pencampuran bunga yang beragam
Keindahan dari batik buketan adalah perpaduan bunga yang beragam dan kehalusan lekak lekuk tangkai bunga dan daun yang gemulai.Buketan biasanya ditambah dengan aksen burung kecil,bangau,dan kupu-kupu.
perhatikan bagian atas kain (kupu-kupu)
Warna pada batik buketan pun tergolong warna-warna yang menakjubkan dan berani untuk masa itu.Perpaduan yang terkadang terkesan ganjil tetapi ternyata melahirkan suatu karya yang luar biasa indahnya.Karena seni membatik di turunkan secara turun temurun tanpa literatur/ajaran baku,maka sangat mengherankan mereka dapat memadukan warna yang sungguh indah dan menarik
Contoh warna senada
Contoh warna terang dan berani
Contoh warna lembut
Contoh warna unik
Contoh batik buketan dengan latar kain/tanahan yang penuh dengan isen-isen/motif
Tanda tangan pada kain
Pada kain batik lawas Pekalongan beberapa perajin batik membubuhkan tanda pengenal pada batiknya.Hal ini bermula dari para pembatik Belanda yang selalu membubuhkan tanda tangannya sebagai identitas si kain tersebut.
Kebiasaan ini menular ke pembatik lain termasuk para pembatik peranakan Tionghoa.Mirip dengan trade mark bila dilihat,jadi siapapun yang menerima atau membeli batik akan mengetahui batik ini buatan siapa dan produksi dari mana.
Tiruan dari kain pembatik Belanda ternama
Pada batik buketan Pekalongan suka didapati batik dengan initial MD.E.V.Zuylen,initial MD di depan adalah model dari,jadi yang dimaksud adalah motif batik buketan ditiru /menggunakan motif dari batik aslinya yaitu E.V.Zuylen.Walaupun begitu batik ini tetap memiliki keindahannya sendiri hanya saja bukan keluaran bengkel batik Zuylen.
Biasanya nama bengkel batik diterakan dibawah tanda identitas seperti gambar dibawah selanjutnya
Jenis canting yang berbeda
Jenis canting yang digunakan pada batik lawas Pekalongan tergolong cantingan halus dan kecil sekali.Canting lubang halus inilah yang menentukan halus/tidaknya pengerjaan pada bunga atau dikenal dengan dimensi bunga.
Kehalusan canting ini hanya bisa didapat di Kedungwuni,Pekalongan.Para perajin batik yang kebanyakan adalah warga peranakan Tionghoa menggunakan tehnik cantingan halus dalam menggarap batik mereka.
Salah satunya adalah Oey Soe Tjoen, maestro batik Pekalongan yang mutu dan kualitas batiknya sudah terkenal sejak dulu.Batik keluaran Oey ini sudah melanglang ke negri Melayu karena warga keturunan / disebut baba bibi menggunakan kain batik dan kebaya sebagai busana keseharian.
Oey Soe Tjoen dan istri Tjoen Giok Nio
Widianti generasi penerus dari Oey Soe Tjoen masih
mempertahankan pakem membatik sejak jaman leluhur
mereka memulai usaha batiknya.
Pengerjaan yang rumit dan membutuhkan waktu yang sangat lama dan teliti.Selembar kain bisa menghabiskan waktu bulanan atau tahunan demi menyelesaikan kain batik nan mempesona.
Batik buketan Pekalongan masa kini
Buketan pekalongan pada masa sekarang kebanyakan dibuat dengan cara caplis/ cap campur tulis,tidak serumit masa lalu dalam pengerjaannya.
Warna-warna pun cenderung warna ceria dan pastel,kebanyakan orang mengenalnya dengan nama kain batik encim.Banyak para produsen batik membuat batik buketan dengan cara sablon dan print agar harga lebih terjangkau dan cepat dalam produksi.
Beragam bentuk yang dihasilkan tangan kreatif masa kini
Keindahan batik memang tidak dapat di sangkal.Keindahan akan bentuk,rupa dan warna menciptakan keselarasan dalam selembar kain batik.
Demikian pemaparan singkat mengenai batik buketan Pekalongan,terima kasih kepada narasumber yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu,tiada hal lain kecuali bersama kita melestarikan batik sebagai warisan yang tidak ternilai.
Hanya kita sajalah yang dapat melestarikannya sebagai generasi penerus bangsa,mempertahankan batik agar tetap hidup dan berkelanjutan
Sampai berjumpa kembali pada bahasan batik lainnya dan tentunya masih di batik cantik warisan bangsa.
Salam Hangat
Dave Tjoa
KUNJUNGI BLOG BERJUALAN BATIK LAWAS KAMI DI: batikantikbatiklawas.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar